Skip to main content

Posts

Showing posts with the label Desa burung di Jawa

Desa-desa burung di Jawa #2: Manukan

Letak Desa Manukan terlihat dari citra Google Earth. Setelah jalan-jalan ke Desa Manuk di Ponorogo, sekarang saya ajak Anda beranjak ke utara. Kita menuju salah satu desa yang masuk wilayah Kabupaten Bojonegoro.  Desa Manukan, Kecamatan Gayam, Bojonegoro Desa Manukan terletak persis di sisi timur Bengawan Solo. Sungai tua, saksi bagi banyak peradaban Jawa. Sungai itu menyatu dan menjadi bagian tak terpisahkan dari desa. Apakah Desa Manukan punya kisah setua Bengawan Solo?  Saya tidak tahu. Tapi, ada yang sungguh-sungguh menarik. Coba perhatikan citra Google Earth yang ada. Lekuk sungai di sekitar Desa Manukan berada itu membentuk satu figur unik. Ya, KEPALA BURUNG, lengkap dengan paruhnya! Heran juga saya. Pemukiman warga Desa Manukan berada di utara, selayaknya garis pada mahkota si figur burung, memanjang searah timur-barat mengikuti alur sungai.  Di antara alur sungai dan pemukiman, terdapat tutupan hijau yang cukup rapat. Penampakan citra Google Street View memperlihatkan, area itu

Desa-desa burung di Jawa #1: Manuk

Desa Manuk dari citra Google Earth. Penamaan tempat, dalam hal ini desa, jadi salah satu bukti kedekatan manusia pada alam seisinya. Masyarakat di banyak tempat, termasuk di Pulau Jawa, punya itu.  Menilik secara keilmuan, terdapat bidang kajian tentang asal-usul penamaan sebuah tempat. Dalam ilmu linguistik dikenal dengan nama toponimi. Kajiannya berkait erat dengan  sejarah, ke budayaan, mitos ataupun legenda. Nama tempat dapat mengandung arti penting dan menjadi warisan budaya. Multamia Retno Mayekti Tawangsih Lauder, dalam webinar "Toponimi sebagai Artefak Budaya", 26 Februari 2021, menjelaskan posisi nama tempat sebagai warisan budaya.  Dalam pemaparannya, Guru Besar Linguistik Universitas Indonesia itu mengutip Botolv Helleland. Bahwa nama tempat, dapat; (1) memberikan informasi tentang kondisi alam dan budaya pada saat nama itu diciptakan yang mewakili ingatan tempat, sehingga berfungsi sebagai dokumentasi sejarah ; (2) merupakan bagian dari bahasa dan sejarah lokal ;