Skip to main content

Posts

Showing posts with the label Halmahera

Wallace dan Bidadari Terindah dari Maluku Utara

Pada 8 Januari, Alfred Russel Wallace lahir. Tepat dua abad silam di tahun ini. Saya pun tergelitik untuk menulis tentangnya. Ringan-ringan saja, dan terkait burung tentunya.  Tulisan ini saya kirimkan ke sebuah media. Namun, tidak ada balasan atau pemuatan hingga lebih dari tiga minggu. Jadi, saya unggah saja di sini. Ilustrasi bidadari halmahera dalam buku The Bird of Australia, Supplement (1869) karya John Gould Setelah beberapa hari berada di Bacan, Alfred Russel Wallace begitu tak kuasa menahan diri untuk menyurati Samuel Stevens, agennya di Inggris. Ia baru saja mendapatkan seekor burung dari Ali asistennya. Itulah bidadari halmahera, burung terbaik dan terindah dari Maluku Utara. Baik Wallace maupun Ali belum pernah sekalipun melihat sang bidadari. Perjumpaan pertama tersebut membuatnya sedemikian bersemangat. “Sebelumnya saya terpikir untuk merahasiakannya,” ungkap Wallace dalam surat, “tetapi saya tak dapat membendung keinginan untuk memberi tahu Anda,” lanjutnya. Sang natura

Rajutan pengetahuan dalam "Burung-burung Indah Maluku Utara"

Sampul depan "Burung-burung Indah Maluku Utara". Di satu waktu, Akhmad David Kurnia Putra mengatakan kalau ia tengah berusaha mengumpulkan foto-foto burung se-Halmahera. Rupanya jauh lebih luas lagi, menjadi sebagaimana judulnya, Burung-burung Indah Maluku Utara . Mas David, demikian saya biasa menyapa, mungkin awalnya merasa terpanggil dan penasaran. Hingga kemudian berupaya mendokumentasikan sebanyak-banyaknya jenis burung yang ada di sepenjuru Moluku Kie Raha.  Bersama Adriel L. Muda dan Mahroji, ia “keluar” dari Taman Nasional Aketajawe Lolobata, tempatnya bekerja. Sesuatu yang harus diapresiasi tinggi. Menunjukkan kalau mengamati dan mendokumentasi burung menjadi penyaluran minat dan kecintaan mereka para polisi hutan (sementara Pak Mahroji adalah tenaga kontrak dan pemandu wisata burung). Sebuah penegasan kalau mengamati burung tak sekadar tuntutan pekerjaan, tak sebatas lingkup wilayah kerja. Ia menjadi sarana untuk terus berkarya. Saya tentu harus menyebut itu. Di 201